Jumat, 25 September 2009


Pantai Cermin ” Theme Park”

pantai-cermin

Kini masyarakat Sumatera Utara dapat menikmati suasana pantai dengan fasilitas modern, layaknya seperti di Ancol. Ya inilah lokasi wisata kebanggaan Sergai: Pantai Cermin Theme Park. Pantai Cermin telah berubah. Itu yang mungkin anda ucapkan saat pertama kembali datang ke pantai ini. Kini tidak ada lagi lokasi wisata yang kumuh dan kotor. Namun yang tampak adalah deretan tempat santai yang rapi, tempat jajanan yang menarik dan tentunya aneka sarana permainan yang mengasyikkan. Ya, menikmati suasana pantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas avant-garde kini tidak lagi menjadi impian. Kini pantai tidak hanya sekedar memberikan deburan ombak atau bermain pasir.

Di pantai Cermin Theme Park anda dapat menikmati kolam renang, jet ski, seluncur air, kayak, acceleration boat, assistant baiter atau apathetic pool. Fasilitas avant-garde ini akan terus dikembangkan hingga menjadi sebuah kawasan wisata yang lengkap dengan hotelnya. Selain itu ada juga mini zoo (taman hewan) yang berisikan berbagai jenis hewan. Kandang-kandang hewas ini tampak selalu bersih demikian juga dengan hewannya yang selalu dirawat dengan baik. Beberapa hewan yang ada diantaranya burung Merak, Kakatua Hitam, Parrot, Golden Phasant dan 50 jenis burung lainnya. Juga ada Rusa Tutul dan Kangguru Irian.

Lokasi wisata yang akan menjadi andalan kabupaten Sergai ini memang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para pengunjungnya. Untuk menjaga kenyamanan pengunjung, pengelola objek wisata ini menyediakan tenaga-tenaga profesional yang akan membimbing dan menjelaskan fasilitas yang ada. Juga bagaimana menggunakannya dengan aman. Soal keselamatan pengunjung dalam menikmati berbagai fasilitas ini memang menjadi perhatian utama dengan tetap memberikan kesan santai dan nyaman. Petugas penyelamat ini adalah orang-orang profesional di bidangnya.

Fasilitas terbaru yang kini tengah diselesaikan adalah permainan seluncur air untuk anak-anak. Bentuknya sangat unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Berada persis dengan seluncuran yang telah ada sebelumnya. Fasilitas yang disebut accouchement basin ini bentuknya seperti kastil yang memiliki lorong-lorong yang di setiap sudut dan pinggirannya memiliki pancuran air. Ada sembilan seluncuran mini, ada tong air besar dan kecil yang jika penuh akan tumpah ke bawah.

Permainan lainnya juga disediakan tembak-tembakan air, shower, band air dan pipa air. Yang batten seru adalah permainan zig zag air yakni pindai air saat menaiki anak tangga saat memasuki kastil. Asyiknya lagi kolam bermain anak yang terbesar di Sumatera ini dilengkapi dengan awning sehingga anak-anak terlindungi dari terik matahari. Karena berada persis di bibir pantai sehingga pemandangan laut lepas bent langsung dilihat. Amphitheatre ini diharapkan bukan sekedar menjadi tempat bermain air bagi anak-anak, melainkan juga menjadi tempat menempa brainy mereka sekaligus amphitheatre belajar berenang.

Lokasi wisata yang hanya berjarak 48 km dari kota Medan ini memiliki luas areal sekitar 43 ha yang memang dirancang menajdi one stop account to fun.

► Leia mais...

Air Terjun Sampuran Widuri


sam5Lokasi wisata air terjun Sampuran Widuri terletak di Provinsi Sumatera Utara tepat nya di Dusun III desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan, yang hanya berjarak sekitar satu km dari jalan lintas Sumatera menuju Pematang Siantar. Disekitar tempat ini terdapat 3 air terjun, yang tertinggi adalah air terjun Sampuran Widuri dengan ketinggian sekitar 50 meter, dengan deburan air yang jernih, hijaunya pemandangan sekitar dan sejuknya udara menjadikan kawasan air terjun Sampuran mulai banyak dikunjungi wisatawan local. Tempat ini oleh pemkab Sergai juga ditetapkan sebagai lubuk larangan dan sudah ditabur ribuan benih ikan berbagai jenis, diantaranya benih ikan emas dan nila. Air terjun Sampuran merupakan objek wisata yang dikelola oleh desa dan saat ini sendang berbenah diri guna mensejajarkan dengan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sergai. Selain Sampuran Widuri masih ada 2 air terjun lainnya dilokasi tersebut, hanya saja ketinggiannya lebih rendah dari Sampuran Widuri. Jarak antara air terjun saling berdekatan dan jalan menuju ke setiap lokasi ditata dengan rapi, hempasan air terjun menimbulkan suara deburan ditambah hembusan semilir angin yang memercikkan butiran-butiran air, menentramkan jiwa serta menggoda kita untuk segera menikmatinya.

► Leia mais...

Danau Toba Dari Parapat


l-toba

Provinsi Sumatra Utara memiliki beragam objek wisata eksotis dan bahkan bernilai sejarah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Parapat. Di kota inilah terbentang keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir ditengahnya yang terkenal hingga mancanegara. Anda hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam perjalanan dari Ibu Kota Sumut, Medan.

Parapat menyuguhkan pemandangan alam luar biasa, makanan lezat, dan pusat belanja berbagai cinderamata. Di Parapat bertaburan auberge berbintang ataupun bungalow yang menampung para turis yang berniat berpesiar ke Danau Toba.

Dari Parapat terdapat pelabuhan feri yang melayani transportasi air ke Pulau Samosir, tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Jika hendak mencapai Pulau Samosir lewat jalur darat, Anda harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan.

Melancong ke Parapat, tak lengkap jika tidak menyambangi Jalan Siburak-Burak. Kawasan ini merupakan pusat belanja oleh-oleh asli Parapat. Berbagai cinderamata ditampilkan, seperti kalendar Batak kuno dengan tulisan asli Batak, gitar Batak dari kayu dan beragam gift unik lainnya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Tujuan wisata lainnya adalah Desa Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara yang masih berada di pesisir Danau Toba. Desa ini merupakan tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII yang juga pahlawan nasional. Sebelum mencapai Bakara, Anda harus menuju Balige yang menjadi tempat pemakaman Sisingmangaraja XII.

Dari Balige, perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri menyusuri Danau Toba selama dua jam. Biaya yang diperlukan cukup mahal mencapai Rp 800 ribu. Tiket kapal juga harus dipesan beberapa jam sebelumnya. Untuk menghemat, Anda sebaiknya tidak bertamasya seorang diri.

Sepanjang perjalanan, Anda tak hanya disuguhkan pemandangan alam Danau Toba dan Kota Parapat yang menyejukkan mata.

► Leia mais...

Green Hill Park Sibolangit



medan-greenhill-castle2

Hillpark Sibolangit merupakan yang terbesar di Asia karena dihamparkan di 12 hektar, sekira 800 beat dari permukaan laut. Aroma pegunungan demikian terasa karena didesain sedemikian rupa dan sempurna menjadi kota wisata yang dikemas dalam tiga dari 10 tema yang direncanakan, yakni herritage, toon boondocks dan absent city. Lihat saja, herritage dikemas dengan gaya King Arthur absolutist lengkap dengan Istana Camelot. Di sini juga terdapat amusing go round, bonanza car, bonanza baiter dan amphi theatre yang mampu menampung 800 orang dengan sajian spektakuler.

Masyarakat sumut punya lokasi wisata wahana berkelas internasional yang berlokasi di dataran tinggi nan sejuk mount of sibayak bumi sibolangit. Masyarakat sumut sekarang tidak perlu lagi liburan keluar negeri, seperti genting highland nya malaysia, atau ancol jakarta.

Banyak wahana yang bisa kita temui di green hill sibolangit, seperti roller coaster, baling2 raksasa dimana kita bisa menyaksikan keindahan panorama pegunungan sibayak diatasnya, dan lain2 yang berkelas internasional.

Tidak jauh dari green hill sibolangit terdapat juga kolam air blerang sidebuk-debuk. Kolam air panas ini ditampung langsung dari sumber Geotermal gunung sibayak
► Leia mais...

Sibiru-biru


► Leia mais...

7 Keajaiban Baru Dunia

Rabu, 23 September 2009


1. The Pyramid at Chichén Itzá (before 800 A.D.) Yucatan Peninsula, Mexico

2. Christ Redeemer (1931) Rio de Janeiro, Brazil

3. The Roman Colosseum (70 – 82 A.D.) Rome, Italy

4. The Great Wall of China (220 B.C and 1368 – 1644 A.D.) China

5. Machu Picchu (1460-1470), Peru

6. Petra (9 B.C. – 40 A.D.), Jordan

7. The Taj Mahal (1630 A.D.) Agra, India

7 Keajaiban Dunia Versi Baru ini merupakan hasi polling yang dilakukan oleh sebuah badan yang bernama The New7Wonders Foundation dengan berkolaborasi dengan beberapa badan/yayasan dunia lainnya. Hasil Polling yang dilakukan secara terbuka diseluruh dunia ini diumumkan pada hari Sabtu tanggal 7-7-2007 yang lalu di Lisbon Portugal.

Terlepas dari keobjektifitasan polling/penilaian, campur aduk kepentingan politik – ekonomi – dagang – industri dan faktor lainnya yang pasti banyak mempengaruhi.

N A M U N

CANDI BOROBUDUR dan PENINGGALAN SEJARAH yang banyak terserak di BUMI NUSANTARA lainnya tetaplah KARYA AJAIB peninggalan sejarah Nenek Moyang kita yang ABADI dalam SANUBARI KITA…….

Mari Kita Jaga, Kita Bela, Kita Pelihara, Kita Rawat, Kita Lestarikan, Kita Berdayakan, Kita Banggakan, Kita Manfaatkan bagi Kebaikan, Kesejahteraan dan Kemaslahatan Anak Bangsa Kita Sendiri…..

► Leia mais...

Bukit Lawang

Kamis, 27 Agustus 2009



Bukit Lawang

Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap mawas orang utan.

Beberapa tahun lalu tepatnya pada tanggal 2 November 2003, Bukit Lawang dilanda tragedi banjir bandang yang menyebabkan ratusan rumah penduduk serta wisma-wisma penginapan di tepian Sungai Bahorok hancur lebur.

► Leia mais...

Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo

Minggu, 23 Agustus 2009



Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, Kabupaten Dairi

“Sitinjo, An Unique Spiritual Tourism Site.” Demikian sebuah media nasional berbahasa Inggris tanah air, 9 Januari 2005 menginterprestasikan panorama wisata alam religius Dairi yang akan kami singgahi. Letaknya di Kecamatan Sitinjo, 3 kilometer dari Kota Sidikalang.


Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi: TWI Sitinjo Diresmikan
Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi telah diresmikan keberadaannya untuk kemaslahan ummat oleh Gubernur Sumatera Utara H. Syamsul Arifin, SE pada tanggal 20 Apri l2009 yang lalu. Jadi, sumbangsih keluarga besar Kudadiri ini telah memberikan catatan tersendiri buat sejarah Kabupaten Dairi di masa depan. Karena di sini, tidak hanya ada lima lokasi tempat keagamaan, tetapi juga ke depannya akan ditempatkan Al Quran terbesar yang ada di Indonesia,” katanya.

Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi , keberadaan Taman Wisata Iman dilihat sebagai aset daerah yang sangat berharga untuk kemajuan Dairi ke depan di bidang Kepariwisataan secara khusus wisata religius. Bupati Dairi yang pada saat itu

Rancangan tata ruang dalam pembangunan Taman Wisata Iman Sitinjo memang termasuk begitu sempurna. Bangunan-bangunan sarana ibadah beserta beberapa miniatur yang menceritakan berbagai sejarah agama masing-masing membuat kawasan ini

Merupakan obyek wisata alam petualangan dan sebagai tempat sejarah peninggalan penjajahan Jepang. Terletak di desa Segoro Gunung, Kecamatan Ngargoyoso dengan ketinggian + 1000 m dpl. Tempat tersebut merupakan persembunyian tentara Jepang pad saat melawan .. Bahkan karena besarnya andil Kyai Imam Puro, sampai-sampai sejarahnya pernah ditawarkan menjadi tonggak hari jadi Kabupaten Purworejo. Lokasi taman wisata Geger Menjangan terletak di timur laut Kota Purworejo.


SEJARAH TAMAN WISATA IMAN

TAMAN Wisata Iman (TWI) Kabupaten Dairi dibangun pada akhir rahun 1990-an, memiliki,luas wilayah 10 hektare (ha) yang sebelumnya merupakan areal hutan alang-alang, kini berubah menjadi tempat sakral. Lokasinya yang berada di atas


Gubsu Resmikan Taman Wisata Iman Sitinjo Dairi |
Taman Wisata Iman (TWI) di Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi, diresmikan keberadaannya untuk kemaslahan ummat oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Syamsul Arifin SE. Jadi, sumbangsih keluarga besar Kudadiri ini telah memberikan catatan tersendiri buat sejarah Kabupaten Dairi di masa depan. Karena di sini, tidak hanya ada lima lokasi tempat keagamaan, tetapi juga ke depannya akan ditempatkan Al Quran terbesar yang ada disana.

Hasil survey Biro Pusat Statistik dan Puslitbang Departemen Parpostel pada tahun 1992, menunjukkan bahwa jumlah pengunjung wisatawan Nusantara ke objek wisata budaya dan sejarah mencapai 51,3% dari kunjungan keseluruhan. Kawasan wisata Sidikalang meliputi objek wisata : Lae Pandaroh, Sicike-cike, Puncak Sidi Angkat, Tama Wisata Iman Letter S dan KM 11 Silumboyah;. 􀂒 Kawasan Tiga Lingga : Lae Basbas, Simuhur, Air Terjun Tiga Lingga, Liang kendet, Agrowisata ;





► Leia mais...

Mesjid Raya Medan

Jumat, 21 Agustus 2009




Sejarah Masjid

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 - 2000), namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh. Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut, bahkan menjadi salah satu keunikan sejarah Islam masyarakat Melayu di Sumatera maupun di Malaysia.

Karenanya, rumah Allah ini tidak pernah sepi dari kunjungan umat baik untuk beribadah atau sekedar ber itikaf siang atau malam, apalagi kalau saat-saat bulan Ramadhan seperti ini pintu bangunan tua ini nyaris tidak ditutup selama 24 jam.

Masjid yang menjadi identitas Kota Medan ini, memang bukan sekedar bangunan antik bersejarah biasa, tetapi juga menyimpan keunikan tersendiri mulai dari gaya arsitektur, bentuk bangunan, kubah, menara, pilar utama hingga ornamen-ornamen kaligrafi yang menghiasi tiap bagian bangunan tua ini. Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India dan Eropa abad 18.

Merupakan salah satu peninggalan Sultan Ma’moen Al Rasyid Perkasa Alam - penguasa ke 9 Kerajaan Melayu Deli yang berkuasa 1873 - 1924 . Masjid Raya Al- Mashun sendiri dibangun tahun 1906 diatas lahan seluas 18.000 meter persegi, dapat menampung sekitar 1.500 jamaah dan digunakan pertama kali pada hari Jum’at 25 Sya’ban 1329 H ( 10 September 1909).

Peninggalan Sulthan Ma’moen lainnya yang hingga kini masih utuh bahkan menjadi andalan objek wisata sejarah Medan adalah Istana Maimoon yang selesai dibangun 26 Agustus 1888 dan mulai dipakai 18 Mei 1891, dan berbagai bangunan tua lainnya seperti residen pejabat kesulthanan, masjid dan ruang pertemuan yang tersebar di berbagai pelosok bekas wilayah kesulthanan Melayu Deli- kini wilayah Kodya Medan, Kodya Binjai, Kab. Langkat dan Kab Deli Serdang.

Masjid Raya Al-Mashun Medan, banyak dikagumi karena bentuknya yang unik tidak seperti bangunan masjid biasa yang umumnya berbentuk segi empat. Masjid ini, dirancang berbentuk bundar segi delapan dengan 4 serambi utama - di depan, belakang, dan samping kiri kanan, yang sekaligus menjadi pintu utama masuk ke masjid.

Antara serambi yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh selasar kecil, sehingga melindungi bangunan/ruang utama dari luar. Di bagian dalam masjid ini, ditopang oleh 8 buah pilar utama berdiameter 0,60 m yang menjulang tinggi dan langsung menjadi penyangga kubah utama pada bagian tengah. Sedangkan 4 kubah lainnya berada di atas ke empat serambi selain ditambah dengan 2 buah menara di kiri-kanan belakang masjid

Kecuali itu, mimbar, keempat pintu utama dan 8 buah jendela serambi terbuat dari ukiran kayu jenis merbau bergaya seni tinggi - terbukti hingga kini masih tetap utuh. Belum lagi dengan ukiran dan hiasan ornamen khas Melayu Deli pada setiap sudut bangunan, yang serta merta melahirkan nilai-nilai sakral religius yang teramat dalam bagi tiap orang yang memasukinya.

Pada bulan Ramadhan seperti saat ini, suasana di Masjid Raya ini menjadi jauh lebih semarak dibanding hari-hari biasa. Kegiatan ibadah tidak hanya berlangsung siang hari, melainkan juga malam hari hingga menjelang waktu sahur. Hanya saja kalau siang disisi dengan kegiatan muzakarah, diskusi tentang hukum sya’ri Islam, ceramah Ramadhan, dan berbagai kegiatan pengkajian Islam lainnya.

Sedangkan, malam hari kegiatannya berupa shalat Tarawih dan Tadarrus Al-Qur’an hingga larut malam malah sampai dini hari saat sahur tiba. Kecuali itu, untuk menghidupkan suasana di komplek masjid, pengurus juga menyiapkan makanan bukaan setiap sore dengan bahan dari sumbangan para dermawan dan masyarakat sekitar masjid. Makanan berbuka yang disiapkan hingga 300 - 500 orang tersebut khusus bagi anak-anak yatim, gelandangan, dan kaum musafir yang jauh dari rumahnya saat waktu berbuka tiba.




► Leia mais...

Salib Kasih Tarutung



Salib kasih adalah meonumen untuk mengenang dan mengabadikan semua pengorbanan dan jasa misionasir di tanah batak,khususnya DR.I.L Nomensen.Salib kasih dibangun pada bulan Oktober 1993 di Dolok Siatas Barita terletak di kecamatan Siatas Barita arah selatan kampung Tarutung.Konon tempat ini adalah tempat bermukimnya Sombaon.Sombaon adalah Roh Alam yang tinggi martabatnya dalam kepercayaan Batak Kuno.Roh ini sangat ditakuti karena dipercayai dapat menentukan nasih baik maupaun buruk dari orang-orang yang bermukim di sekitarnya sehingga pada waktu itu tidak jarang Sombaon atau tempat ini dipuja-puja dengan memberikan pelean (sesajen) dengan harapan akan mendapat keberuntungan dan keselamatan.
Dipuncak si atas barita inilah sekitar tahun 1863 yang lalu,DR.I.L.Nomensen menatap lembah Silindung yang begitu indah dan luas,dia berdoa HIDUP ATAU MATI,BIARLAH AKU TINGGAL DI TENGAH-TENGAH BANGSA INI UNTUK MENYEBARKAN FIRMAN DAN KERAJAANMU
Peristiwa ini mengawali bakal kehidupan baru orang-orang batak yang belum mengenal kristen untuk meninggalkan animisme.Atas jasanya,dia disebut sebagai Apostel pertama Orang batak.
Akan tetapi Puncak siatas barita yang dianggap angker dan menakutkan sudah menjadi Taman Eden mini yang dikunjungi banyak oran dan setiap orang yang berkunjung kesana akan memperoleh kedamaian hati dan pikiran.Salib Kasih dengan ketinggian 31 meter disangga dan ditopang oleh tiga tiang raksasa sebagai lambang Trinitas.Di bawah Salib tersebut terdapat sebuah ruangan kecil tempat berdoa dan didepannya terhampar tempat duduk dengan kapasitas 600 orang serta dilengkapi dengan sebuah mimbar persis dibelakang mimbar menatap jauh ke hamparan rura silindung.

Lokasi ini ditata dengan taman rekreasi yang indah dan sejuk.Terdapat juga arena bermain serta Open stage yang menjadi panggung persembagahan lagu-lagu rohani.
Pada malam hari nampaklah Salib Kasih dengan cahayanya,melengkapi Tarutung sebagai kota Wisata Rohani yang sejuk.
Dikutip dari buku terbitan Dinas Pariwisata,Seni dan Budaya Tapanuli Utara

► Leia mais...

Istana Maimun Medan

Senin, 17 Agustus 2009





1.Sejarah Berdiri
Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Rata PenuhPembangunan istana selesai pada 25 Agustus 1888 M, di masa kekuasaan Sultan Makmun al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun adalah putra sulung Sultan Mahmud Perkasa Alam, pendiri kota Medan.
Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli. Dalam waktu-waktu tertentu, di istana ini sering diadakan pertunjukan musik tradisional Melayu. Biasanya, pertunjukan-pertunjukan tersebut dihelat dalam rangka memeriahkan pesta perkawinan dan kegiatan sukacita lainnya. Selain itu, dua kali dalam setahun, Sultan Deli biasanya mengadakan acara silaturahmi antar keluarga besar istana. Pada setiap malam Jumat, para keluarga sultan mengadakan acara rawatib adat (semacam wiridan keluarga).
Bagi para pengunjung yang datang ke istana, mereka masih bisa melihat-lihat koleksi yang dipajang di ruang pertemuan, seperti foto-foto keluarga sultan, perabot rumah tangga Belanda kuno, dan berbagai jenis senjata. Di sini, juga terdapat meriam buntung yang memiliki legenda tersendiri. Orang Medan menyebut meriam ini dengan sebutan meriam puntung.
Kisah meriam puntung ini punya kaitan dengan Putri Hijau. Dikisahkan, di Kerajaan Timur Raya, hiduplah seorang putri yang cantik jelita, bernama Putri Hijau. Ia disebut demikian, karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Ia memiliki dua orang saudara laki-laki, yaitu Mambang Yasid dan Mambang Khayali. Suatu ketika, datanglah Raja Aceh meminang Putri Hijau, namun, pinangan ini ditolak oleh kedua saudaranya. Raja Aceh menjadi marah, lalu menyerang Kerajaan Timur Raya. Raja Aceh berhasil mengalahkan Mambang Yasid. Saat tentara Aceh hendak masuk istana menculik Putri Hijau, mendadak terjadi keajaiban, Mambang Khayali tiba-tiba berubah menjadi meriam dan menembak membabi-buta tanpa henti. Karena terus-menerus menembakkan peluru ke arah pasukan Aceh, maka meriam ini terpecah dua. Bagian depannya ditemukan di daerah Surbakti, di dataran tinggi Karo, dekat Kabanjahe. Sementara bagian belakang terlempar ke Labuhan Deli, kemudian dipindahkan ke halaman Istana Maimun.
Setiap hari, Istana ini terbuka untuk umum, kecuali bila ada penyelenggaraan upacara khusus.

2. Lokasi
Istana ini terletak di jalan Brigadir Jenderal Katamso, kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.

3. Luas
Luas istana lebih kurang 2.772 m, dengan halaman yang luasnya mencapai 4 hektar. Panjang dari depan kebelakang mencapai 75,50 m. dan tinggi bangunan mencapai 14,14 m. Bangunan istana bertingkat dua, ditopang oleh tiang kayu dan batu
Setiap sore, biasanya banyak anak-anak yang bermain di halaman istana yang luas.

4. Arsitektur
Arsitektur bangunan merupakan perpaduan antara ciri arsitektur Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India, Belanda dan Melayu. Pengaruh arsitektur Belanda tampak pada bentuk pintu dan jendela yang lebar dan tinggi. Tapi, terdapat beberapa pintu yang menunjukkan pengaruh Spanyol. Pengaruh Islam tampak pada keberadaaan lengkungan (arcade) pada atap. Tinggi lengkungan tersebut berkisar antara 5 sampai 8 meter. Bentuk lengkungan ini amat populer di kawasan Timur Tengah, India dan Turki.
Bangunan istana terdiri dari tiga ruang utama, yaitu: bangunan induk, sayap kanan dan sayap kiri. Bangunan induk disebut juga Balairung dengan luas 412 m2, dimana singgasana kerajaan berada. Singgasana kerajaan digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti penobatan raja, ataupun ketika menerima sembah sujud keluarga istana pada hari-hari besar Islam.Di bangunan ini juga terdapat sebuah lampu kristal besar bergaya Eropa.
Di dalam istana terdapat 30 ruangan, dengan desain interior yang unik, perpaduan seni dari berbagai negeri. Dari luar, istana yang menghadap ke timur ini tampak seperti istana raja-raja Moghul.

5. Perencana
Ada beberapa pendapat mengenai siapa sesungguhnya perancang istana ini. Beberapa sumber menyebutkan perancangnya seorang arsitek berkebangsaan Italia, namun tidak diketahui namanya secara pasti. Sumber lain, yaitu pemandu wisata yang bertugas di istana ini, mengungkapkan bahwa arsiteknya adalah seorang Kapitan Belanda bernama T. H. Van Erp.

6. Renovasi
Istana ini terkesan kurang terawat, boleh jadi, hal ini disebabkan minimnya biaya yang dimiliki oleh keluarga sultan. Selama ini, biaya perawatan amat tergantung pada sumbangan pengunjung yang datang. Agar tampak lebih indah, sudah seharusnya dilakukan renovasi, tentu saja dengan bantuan segala pihak yang concern dengan nasib cagar budaya bangsa.



► Leia mais...

Air Terjun Sipiso-piso

Minggu, 16 Agustus 2009


Air terjun Sipiso-piso terletak tak jauh dari Desa Tongging. Masih dalam kecamatan yang sama. Jika Tongging berada di dataran rendah Karo, maka sebaliknya Sipiso-piso berada tepat di atasnya. Dengan demikian, menjelajahi Tongging berarti juga menjelajahi Sipiso-piso. Keduanya tak dapat dipisahkan meski keduanya memilki nilai tersendiri.

Wilayah Sipiso-piso merupakan daerah dataran tinggi yang asri. Air terjun Sipiso-piso dan Gunung Sipiso-piso menjadi hal yang berpengaruh dalam topografinya. Curam. Angin dari gunung dan danau menyatu behembus sepanjang hari menyertai setiap orang yang tinggal di dalamnya.

Setidaknya itulah yang terekam ketika menjelajahi objek wisata yang berlokasi sekitar 35 kilometer dari Kota Brastagi Kabupaten Karo ini. Hanya saja ucapan orang, “lain dulu, lain sekarang”, mungkin benar adanya. Pasalnya, Sipiso-piso kini lebing sering lengang. Pengunjung yang datang tak seperti dulu lagi. Masalahnya adalah Sipiso-piso sepertinya sedang melewati masa paceklik wisatawan.

“Memang benar, sekarang sepi sekali, beda dengan waktu dulu” ujar Boru Sidauruk, salah seorang pedagang souvenir di sekitar lokasi wisata. Menurut Sidauruk, sejak munculnya Taman Wisata Iman (TWI) Dairi, jumlah kunjungan wisatawan menuju Sipiso-piso perlahan-lahan berkurang.

Fadil, yang datang bersama istri dan dua orang anaknya pun mengakui hal itu. Berdirinya TWI cukup mempengaruhi geliat Sipiso-piso. Kalau dulu Sipiso-piso merupakan alternatif kunjungan wisata di wilayah Karo. Tapi sejak adanya TWI yang menawarkan nuansa religius, perlahan-lahan orang mulai meninggakan Sipiso-piso dan beralih ke TWI yang jaraknya tak begitu jauh.

“Sekarang, Sipiso-piso barangkali akan dikunjungi wisatawan hanya untuk sekadar melepas penat sementara saja, karena orang sudah merasa bosan dengan suasana yang begitu-begitu saja,” ujarnya.

Hal ini tentu berimbas besar pada keberadaan para pedagang souvenir. Sidauruk mengakui omzet penjualannya semakin menurun. Ketika kami menemuinya, waktu itu hari sudah siang, hanya satu pengunjung yang membeli dagangannya. Lain pula dengan Boru Saragih, ia bahkan belum “buka dasar” alias belum seorang pun yang membeli dagangannya.

Siang itu hanya beberapa pengunjung yang datang ke sana. Sorenya tak jauh beda, serombongan wisatawan yang diangkut sebuah biro perjalanan wisata tiba. Wiasatwan itu berasal dari Malaysia dan sebagian adalah wisatawan lokal.

Goval salah satu di antaranya, yang datang bersama istrinya mengakui, Sipiso-piso tak kalah menakjubkan. “Ternyata Danau Toba bukan hanya dapat dinikmati dari Parapat atau Samosir saja,“katanya. Suasananya tenang dan pemandangannya menawan. Hanya saja, ia tak berkomentar ketika ditanyai soal sampah-sampah yang masih bertebaran di sekitar lokasi wisata.

Menurut Sidauruk sendiri sudah saatnya menata ulang kembali Sipiso-piso. Kebersihan sangatlah penting untuk dijaga. Ia mengakui masih ada di antara mereka (pelaku wisata) yang lalai dan anggap sepele soa kebersihan. Juga belum “sadar wisata”, belum mengerti bagaimana sebuah daerah yang potensial wisata tapi tak memanfaatkannya dengan baik. Bukan hanya itu, pelaku wisatwa juga seharusnya menjadi pelayan yang ramah bukan sebaliknya melayani hanya semata-mata demi keuntungan sesaat.

Lelah tapi puas…

Lelah tapi puas… Begitulah barangkali yang akan teralami jika menuruni terjalnya jalan setapak menuju jatuhnya tumpahan Air Terjun Sipiso-piso sepanjang 120 meter. Air tumpahan itu kemudian akan mengalir jauh sampai ke genangan air Danau Toba.

Letak Air Terjun Sipiso-piso berada kira-kira sejauh 1 kilometer ke bawah dengan menapaki satu-persatu anak tangga beton. Ketika neuruni satu-persatu anak tangga kan terlihat pemandangan panorama danau yang mementang sednag tepat di tepinya adalah Desa Tongging

Selain lelahnya menapaki jalan menuju Air Terjun Sipiso-piso, juga terdapat Bukit Sipiso-piso (sekitar 1 kilometer dari air terjun), yang merupakan lokasi strategis untuk olahraga terjun payung. Olahraga ini dapat dilakukan dengan memulai penerjunan dari puncak Bukit Sipiso-piso dan mendarat di Desa Tongging, di tepi danau. Bagaimana.., Anda sudah siap? Jelajahi dan nikmati keindahan dan tantangannya.

► Leia mais...

WARISAN SUMATERA: MESJID ISMA’ILIYAH


WARISAN SUMATERA: MESJID ISMA’ILIYAH

Masyarakat setempat mengenalnya sebagai mesjid istana, peninggalan Tengku Haji Isma’il Sulung Laut, Raja Negeri Bedagai yang masih kokoh berdiri hingga kini. Hampir sama dengan mesjid-mesjid lain di wilayah pesisir Melayu, mesjid Jamik Isma’iliyah yang berada di Desa Pekan Kecamatan Tanjung Beringin ini sangat kental dengan nuansa Melayu. Mesjid ini didirikan pada tahun 1882 oleh Raja Negeri Bedagai saat itu, Tengku Isma’il Sulung Laut. Kabarnya bahan-bahan bangunan mesjid ini didatangkan khusus dari Malaysia oleh pemborongnya yang orang Penang. Selesai membangun mesjid, Sulung Laut membangun istana disampingnya dan selesai pada tahun 1898. namun karena bangunan istana lebih tinggi dari mesjid, Sulung Laut meninggikan kembali mesjid itu. “Ketika itu dipercaya mesjid memang tidak boleh lebih rendah dari bangunan lain, “ kata M. Yusuf (75), tokoh masyarakat Tanjung Beringin. Tahun 1937, mesjid ini direhab dengan mengganti atapnya dari genteng menjadi seng. Terakhir pada tahun 1982, mesjid ini kembali direhab dengan mengganti tiang-tiang besi menjadi beton, membangun menara, pintu gerbang dan menghiasinya dengan “Kelumai” (hiasan segitiga meruncing kebawah berwarna kuning yang dipasang pada sisi atap).

Walau kini bentuk bangunan mesjid sudah mengalami banyak perubahan dari aslinya, namun pada beberapa bagian masih meninggalkan bentuk aslinya. Mimbar khutbah misalnya. Mimbar yang terbuat dari kayu ini masih tampak kuat. Ukiran yang menghiasinya menunjukkan ornament Melayu yang kental apalagi diwarnai dengan warna emas yang dipadu dengan warna hitam, sangat kontras. Mimbar ini memiliki tinggi dua meter sehingga orang yang memberi khutbah dapat terlihat dari barisan belakang. Seperti mesjid-mesjid kerajaan lainnya, dihalaman belakang ini juga dijadikan areal pemakaman kelaurga dan pejabat kerajaan. Persis di pintu belakang mesjid terdapat tiga makam Raja Bedagai, masing-masing Tengku Isma’il Sulung Laut, Tengku Rahmat Bendahara Putra Raja (putra Sulung Laut) dan Tengku Zainarrasyid Pangeran Nara Kelana (Putra Sulung Laut). Sulung Laut wafat pada 21 Maret 1914, Tengku Rahmat pada 2 Desember 1905 dan Tengku Zainnarrasyid pada 12 Oktober 1932. berurutan ke bawah mendekati sungai Bedagai, makam para pejabat dan ulama kerjaan seperti makam para Datuk perdana dan Datuk Setia, makam Panglima Daud dan Datuk Sri Amar Asmara serta imam kerajaan, Syekh Haji Ibrahim. Pada bagian belakang mesjid masih tampak wajah asli mesjid karena serambinya tidak dipugar dan dikeramik. Hanya tiangnya saja yang diganti. Sementara disisi kanan-kiri mesjid, pada tiang-tiang mesjid tertulis ukiran nama Allah dan Muhammad. Demikian juga undakan yang menjadi teras mesjid masih asli. Batu-batu alam yang menjadi lantai teras tampak sangat alami. Menurut M. Yusuf jemaah mesjid ini selalu ramai dari warga sekitarnya. Tak jarang banyak juga jemaah dari luar yang sengaja datang untuk melihat dan beribadah di mesjid ini. ”Mereka umumnya ingin melihat dari dekat mesjid peninggalan Kerajaan Bedagai ini,” katanya. Sebab inilah satu-satunya peninggalan kerajaan tersebut yang masih tertinggal sementara bangunan istana yang berada disebelahnya kini tidak ada lagi. Sayangnya pada beberapa bagian mesjid yang memiliki nilai sejarah ini tampak tidak terawat baik, misalnya menara mesjid yang cetnya mulai keropos.

► Leia mais...

PEMANDIAN ALAM BATU NONGOL


PEMANDIAN ALAM BATU NONGOL

Objek wisata Batu Nongol adalah nama wisata alam/sungai yang berada di perbatasan Kecamatan Sipispis dan Dolok Merawan. Objek wisata ini berada di suatu alur sungai yakni sungai Hulistik atau Sungai Bah Bolon yang mengalir dari pegunungan di Kabupaten Simalungun melintasi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata ini dapat dicapai dengan kendaraan/transportasi darat berjarak tempuh 90 KM dari kota Medan atau 40 KM dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melalui rute Medan - Pematang Siantar.

Jalan menuju lokasi objek wisata Batu Nongol cukup baik. Lokasi objek wisata Batu Nongol dapat ditempuh melalui Kota Tebing Tinggi ke arah Perkebunan Gunung Pamela atau dari Simpang Bajalinggi Kebun Gunung Para. Transporasi yang dapat digunakan adalah mobil pribadi, sepeda motor atau angkutan penumpang umum.

Di Batu Nongol, alur sungai Hulistik telah ditata sedemikian baik sehingga sebahagian sangat cocok untuk pemandian anak-anak dan airnya berombak. Alur sungai berombak yang dikhususkan sebagai tempat berlatih arung jeram untuk anak-anak dan remaja ini sangat ramai diminati pengunjung. Dengan kondisi yang sudah tertata itu sungai ini semakin menarik terutama untuk rekreasi keluarga.

Pondok-pondok santai, gelanggang permainan dan restoran tersedia bagi pengunjung. Jalan setapak di pinggir areal perkebunan di sepanjang tepi sungai membuat pengunjung betah berekreasi sambil menikmati udara segar dan menyaksikan aneka jenis burung yang bebas berkeliaran di sekitar pepohonan. Restoran di kawasan objek wisata Batu Nongol menyajikan makanan menarik ”Ikan Cen-cen” sejenis ikan air tawar yang hidup di sungai berarus deras dan berbatu-batu. Ikan cen-cen ini sangat enak dan gurih rasanya.

Bermain roda pelangi sangat mengasyikkan. Pada saat putaran roda membawa anda ke puncak, pemandangan alam yang sangat indah di sekitar kawasan ini dapat anda saksikan dengan leluasa. Ingin melihat kebun rambung dan proses penyadapan getah rembung (bahan baku karet), anda dapat melihatnya sambil berjalan-jalan di atas jalan setapak. Anda dapat menikmati kesegaran alam perkebunan dan melihat para buruh kebun menyadap getah untuk di bawa ke pabrik pengolahan karet. Di pinggir sungai tersedia pondok-pondok santai dimana pengunjung bersama keluarga dapat menikmati rekreasi yang menyenangkan sekali.
► Leia mais...

PANTAI MUTIARA


PANTAI MUTIARA

Objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal hutan bakau (mangrove) di tepi pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, lingkungannya terlihat asri. Pengunjung objek wisata ini dapat melihat tempat berkembang biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air diantara akar-akar pohon bakau. Disini tersedia restoran dengan sajian ikan-ikan laut (sea food) dan pondok-pondok santai.
► Leia mais...

PANTAI PONDOK PERMAI KOTA PARI


PANTAI PONDOK PERMAI KOTA PARI

Terletak di pinggiran pantai desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, objek wisata Pondok Permai sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota besar di Sumatera Utara bahkan di Indonesia. Restorannya yang berada sangat dekat dengan bibir pantai mengundang minat pengunjung untuk sering dating ke objek wisata Pondok Permai ini. Di areal 9 Ha pada lokasi ini tersedia kolam pancing, sepeda air, pondok-pondok santai dan kuda tunggangan. Makanan khas ikan laut, kepiting, udang dan kerang (sea food) selalu tersedia disini, fasilitas lain tersedia hiburan/musik karaoke. Dilokasi ini sangat cocok untuk bermain layang-layang dan volley pantai.

► Leia mais...

PANTAI GUDANG GARAM


PANTAI GUDANG GARAM

Di pantai Gudang Garam tersedia fasilitas penginapan (hotel) dilengkapi AC, restoran seafood, karaoke/musik dan pondok-pondok santai serta beberapa kolam pancing. Hamparan pasir putih di sepanjang pantai di lokasi objek wisata ini sangat menarik dan dapat dijadikan tempat bermain volley pantai serta permainan pantai lainnya.
► Leia mais...

PEMANDIAN ANCOL


PEMANDIAN ANCOL

Objek wisata Pemandian Ancol adalah nama wisata alam/sungai yang berada di perbatasan Kecamatan Sipispis dan Dolok Merawan. Objek wisata ini berada di suatu alur sungai yakni sungai Hulistik atau Sungai Bah Bolon yang mengalir dari pegunungan di Kabupaten Simalungun melintasi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata ini dapat dicapai dengan kendaraan/transportasi darat berjarak tempuh 90 KM dari kota Medan atau 40 KM dari Sei Rampah (ibukota Kabupaten Serdang Bedagai) melalui rute Medan - Pematang Siantar.

Jalan menuju lokasi objek wisata Pemandian Ancol cukup baik. Lokasi objek wisata Pemandian Ancol dapat ditempuh melalui Kota Tebing Tinggi ke arah Perkebunan Gunung Pamela atau dari Simpang Bajalinggi Kebun Gunung Para. Transporasi yang dapat digunakan adalah mobil pribadi, sepeda motor atau angkutan penumpang umum.

Objek wisata ini ramai dikunjungi pada hari libur. Pengunjung biasanya didominasi oleh pemuda-pemudi dari sekitar Kabupaten Serdang Bedagai. Air sungai di Pemandian Alam Ancol sangat sejuk dan menyegarkan sehingga pengunjung ingin lebih lama berenang dan berendam di sungai. Objek wisata ini berada tidak jauh dari Pemandian alam Batu Nongol. Jika batu Nongol di hilir maka Pemandian Alam Ancol berada di hulu sungai. Pondok-pondok santai dan warung makanan banyak tersedia di lokasi ini.

► Leia mais...

PULAU BERHALA POTENSI YANG BELUM DIGALI


PULAU BERHALA POTENSI YANG BELUM DIGALI

Pulau Berhala kini mulai dibenahi Pemkab Sergai untuk menarik investor. Potensi wisatanya yang begitu besar sangat mungkin membuat pulau ini menjadi salah satu ikon wisata di Sumatera Utara. Pulau seluas 5 ha ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Beringin dan merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatas dengan Malaysia. Berada di titik koordinat 030 46’38”U dan 990 30’03”T, Pulau Berhala hanya berjarak 17 km dari bibir pantai Tanjung Beringin atau 65 km dari Belawan Medan.

Kawasan pulau Berhala terdiri dari tiga pulau kecil yakni Pulau Berhala, Pulau Sokong Siembang dan Pulau Sokong Nenek. Potensi wisata yang dimiliki pulau ini memang luar biasa. Laut yang bersih dan jernis serta alam tropis yang benar-benar belum tersentuh. Dengan alam yang mempesona itu dan berada di perbatasan, April lalu, Bupati Sergai HT Erry Nuradi memacangkan plank nama pulau tersebut dalam acara peringatan hari Bumi. Pemancangan plank ini menurut Bupati untuk memperjelas bahwa pulau ini adalah wilayah Indonesia dan menghindari sengketa dengan daerah lain. Menurutnya pemerintah pusat telah berjanji akan memprioritaskan pembangunan di pulau-pulau terluar. “Anggarannya diambil dari APBN 2006, “katanya.

Untuk membangun pulau kecil yang memiliki panjang pantai 700 m berpasir putih ini kata Bupati diperlukan investor yang betul-betul serius. Karenanya Pemkab terus berupaya agar dapat mendatangkan pemodal yang mau membangun sarana dan prasarana wisata. Karenanya, untuk mendukung keinginan tersebut Pemkab terus memperhatikan beberapa fasilitas seperti listrik, air bersih, penginapan dan sarana transportasi. Setidaknya ini untuk memancing wisatawan lokal maupun mancanegara datang.

► Leia mais...

Eksotisme pulau Berhala


Anda yang ingin menikmati keindahan alam ditempat yang tenang jauh dari keriuhan, agaknya bisa mencoba wisata pulau ini: pulau Berhala. Kawasan pantainya asri, sementara agak jauh kedalam pulau, hutan lebat model Arizona dapat menjadi petualangan yang menakjubkan. Pulau Berhala, yang ada di kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai saat ini tengah dikembangkan menjadi objek wisata andalan Sumut setelah Danau Toba, Brastagi, dan pulau Nias. Perjalanan paling mudah ke sana bisa dimulai dari Restoran Marina, Belawan, Medan. PT. Dian Anugrah Victoria Indonesia adalah satu-satunya perusahaan penyedia jasa transportasi ke pulau ini dengan speed boat. Itupun masih terbatas pada hari-hari tertentu.

Jarak dari Belawan ke Pulau Berhala sekitar 65 km. Bila ditempuh dengan boat biasa, waktu tempuh yang bisa 4-8 jam. Tapi dengan Super Star yang dilengkapi GPS dan kabin yang nyaman, perjalanan hanya sekitar 1,5 jam. Bahkan untuk jenis Super Star Sporty, cukup satu jam. Karena waktu tempuh yang lebih cepat, tamu bisa berkunjung tanpa bermalam di pulau ini. Belum dibangunnya penginapan permanen berbentuk resort justru membuat suasana pulai terasa alami, back to nature.

Pulau Berhala sebenarnya merupakan kawasan yang terdiri dari tiga pulau, masing-masing pulau memiliki kekhasan sendiri. Pulau induk yang menjadi lokasi penginapan dan menara suar didirikan memiliki hutan yang lebat. Pohon-pohon besar seperti Rengat, Jeluntung dan Meranti menghiasi pulau seluar 50 ribu meter persegi ini. Dalam hutannya, hidup berbagai jenis hewan seperti Napu (sejenis kancil), Biawak, Penyu, Ular dan berbagai hewan lainnya. Yang unik di pulau ini ada musim-musim tertentu dimana berbagai jenis burung bisa sangat ramai. Penyu selalu naik ke pantai pada saat bertelur. Penyu menggali pasir hingga sedalam 1 meter dan menyimpan telurnya disana. Karena banyaknya penyu, pasir pantai selalu tampak berukir jejak binatang itu.

Snorkling dan diving

Pulau kedua adalah pulau Berhala terkecil yang paling dekat dengan pulau induk. Pulau ini terkadang menyatu dan kadang terpisah, tergantung pasang atau surut. Disinilah lokasi snorkling diving yang paling bagus. Kawasan snorkling ini memanjang mengikuti garis pantai ke arah dermaga di pulau induk. Bayangkan, pada kedalaman 9 meter, dasar laut masih bisa tampak dengan jelas. Di balik kebeningan itu, satu taman warna warni menunggu pengunjung. Tumbuhan ganggang, rumput laut, serta terumbu karang warna warni yang masih utuh. Disela-selanya, ikan-ikan dengan berbagai bentuk bergerombol, meliuk dan membentuk gerakan-gerakan yang khas, ikan-ikan berbagai ukuran dan variasi warna itu tidak mudah terganggu dengan kehadiran orang. Bisa dengan mudah didekati, hingga rasa-rasanya ingin menangkapnya. Karena keindahannya itu, sejumlah penyelam mengklaim taman-taman bawah air yang sebening kaca itu bisa dikatakan setara dengan yang terdapat di Long Island Malidives (Maladewa) di selatan India, Nusa Penida di Bali, perairan Maluku maupun Pulau Rubiah di Sabang, Aceh. Hal ini didukung pula koleksi biota lautnya yang juga unik dan langka seperti ketam kelapa, kima raksasa dan ikan bulu ayam. Sementara aktivitas diving yang bisa menembus kedalaman 9 meter dapat dilakukan dengan menggunakan alat selam yang bisa disewa dilokasi. Tentu saja tidak semua orang boleh melakukan diving disini. Pasalnya diving membutuhkan keahlian khusus.

Pulau ketiga jaraknya sekitar 50 meter dari pulau induk dan harus menyeberang menggunakan boat. Wisata yang tak kalah menarik untuk dilakukan disini adalah perjalanan memasuki gua. Gua itu menembus bukit yang di pulau tersebut. Separuh lubang gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarang burung walet. Perairan pulau ini merupakan yang terdalam dan curam. Seluruh bukit nyaris terdiri dari bebatuan raksasa yang oleh proses alam membentuk pola yang khas berlekuk indah dan enak dipandang. Jika memang punya waktu banyak dapat juga mencoba memancing. Ikan-ikan yang berukuran 3 kg ke atas siap mendebarkan jantung. Disini ikan kerapu bukan ikan yang istimewa lagi. Masih banyak jenis ikan lain yang ukuran dan tenaganya mengharuskan anda bermain tarik-tarikan sebelum berhasil menangkapnya. Karekteristik pula Berhala yang berbatu batu disekelilingnya memberikan kemungkinan bagi pemancing mendapatkan tempat yang strategis sekaligus nyaman untuk berburu ikan.

► Leia mais...

DESKRIPSI SINGKAT PULAU BERHALA


PENDAHULUAN

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten baru di Propinsi Sumatera Utara hasil pemekaran Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induknya. Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dengan ibukotanya Sei Rampah secara geografis terletak pada koordinat 030 01‘ 12‘’ LU – 030 40‘ 48‘’ LU dan 980 45‘ 00‘’ BT – 990 18‘ 36‘’ BT. Secara administrasi Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada :

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan selat Malaka.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya Kabupaten Deli Serdang

Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat Pulau Berhala yang secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin tepatnya di Desa Bagan Kuala. Secara Geografis Pulau Berhala terletak pada koordinat 030 46‘ 38‘’ LU dan 990 30’ 03’’ BT di sebelah barat Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara sedangkan di sebelah timur berbatasan langsung dengan Semenanjung Malaysia. Jarak antara Pulau Berhala dengan Dermaga Desa Bagan Kuala (biasa disebut Dermaga TPI) adalah ± 22 Km sedangkan jarak antara Pulau Berhala dengan Pelabuhan Belawan ± 65 Km. Pulau Berhala diapit oleh 2 pulau kecil, yakni Pulau Sokong Nenek (pulau yang menyatu dengan pulau induk pada saat air surut dan memisah pada saat air pasang) yang terletak disebelah timur Pulau Berhala dan Pulau Sokong Siembang (Pulau yang berjarak ± 800 m sebelah barat Pulau Berhala). Di Pulau Berhala tidak terdapat penduduk (warga) yang menetap, yang ada hanya petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan. Setelah diadakan pengukuran dengan metode Tracking dengan alat GPS Luas Pulau Berhala (pulau induk) adalah ± 44,57 Ha, luas Pulau Sokong Nenek ± 0,5 Ha dan luas Pulau Sokong Siembang ± 1,5 Ha. Mengenai bentuk Pulau Berhala, ada beberapa intrepretasi dan asumsi mengenai bentuknya, tergantung dengan metode apa digunakan untuk melihat bentuk Pulau berhala tersebut. Berikut ini menggambarkan asumsi bentuk Pulau berhala dengan menggunakan metode hasil analisis Citra dan dengan metode Tracking dengan menggunakan alat GPS langsung di lapangan.

Gambar Peta Pulau Berhala (Hasil Analisis Citra)

Gambar Peta Pulau Berhala (Hasil Tracking dengan alat GPS)

Pulau Berhala dihiasi oleh berbagai macam tumbuhan dan didiami berbagai macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain. Pada awal dan akhir tahun pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan Penyu untuk bertelur. Pada saat-saat tertentu pula pulau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi. Panjang garis pantai Pulau Berhala ± 700 m dengan sebagian besar pantainya merupakan gugusan batu-batuan besar. Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu. Terumbu Karang yang ada di sekitar Pulau Berhala umumnya merupakan Terumbu Karang muda yang harus dilindungi. Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).

Di Pulau Sokong Siembang terdapat gua alami yang menembus bukit di pulau tersebut. Sebagian lubang dari gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet. Pulau Berhala dapat juga digunakan sebagai lokasi memancing. Ikan-ikan dengan ukuran besar banyak terdapat di perairan sekitar Pulau Berhala. Taman-taman bawah air Pulau Berhala juga banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish). Di Pulau Berhala terdapat Hutan Primer yang pohon-pohonnya sudah berumur sangat tua. Hutan tersebut merupakan penyangga ketersediaan air tawar di daerah ini. Mata air yang memancar dari akar-akar pohon dan bebatuan sangat bersih dan jernih dengan kualitas yang sangat baik. Banyak Nelayan yang berlayar di sekitar Selat Malaka yang selalu singgah di Pulau ini untuk mengambil persediaan air tawar. Akan tetapi status Hutan yang ada di Pulau Berhala ini belum jelas apakah dikategorikan sebagai Hutan Lindung atau tidak. Namun di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Ecomarine Tourism), yang berarti merupakan bagian dari Kawasan Budidaya.

SECARA GEOGRAFIS

  • Luas Pulau Induk : + 44,75 Ha
  • Luas Pulau Sokong Nenek: + 0,5 Ha
  • Luas Pulau Sokong Siembang: + 1,5 Ha
  • Terletak Diposisi : 030 46’ 38” Lintang Utara dan 990 30’ 03” Bujur Timur
  • Panjang Garis Pantai: + 700 m
  • Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara di sebelah Barat dan Semenanjung Malaysia di sebelah Timur

POTENSI

  • Memiliki macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain serta merupakan tempat persinggahan Penyu untuk bertelur pada akhir tahun dan menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi pada saat-saat tertentu
  • Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu
  • Memiliki Terumbu Karang yang umumnya merupakan Terumbu Karang muda
  • Terdapatnya gua alami yang menembus bukit di Di Pulau Sokong Siembang yang sebagian lubangnya tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet.
  • Memilik taman bawah air yang banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish).

Program Dan Kegiatan yang Telah Dilaksanakan Pada Tahun 2006 dan 2007

Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 adalah berupa pembangunan 1 (satu) unit Pos Jaga untuk Petugas Keamanan Laut (KAMLA) yang sumber dananya adalah APBD Kabupaten Serdang Bedagai TA 2006. Sedangkan pada tahun 2007 mendapat alokasi dana sebesar Rp. 1.912.250.000,- yang bersumber dari dana APBN melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang Program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :

  • Program Penyediaan Air Minum
    • Pembangunan Reservoar (Bak penampung air) 1 paket
    • Penyediaan air bersih melalui penyediaan Jaringan perpipaan 1 paket
    • Pengadaan Mesin Pembangkit Listrik menggunakan Tenaga Matahari (Solar Shell) 1 paket
  • Program Pengembangan Permukiman
    • Penyusunan RDTRK Pulau Berhala 1 paket
    • Pembangunan Strager 1 unit
    • Pembangunan jalan lingkungan 1 paket
    • Pembuatan Hand Rail tangga 1 paket
    • Renovasi Lantai Anak Tangga 1 paket

Rencana Pengembangan Pulau Berhala

Sesuai Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 yang baru saja disahkan menjadi Perda disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Eco Marine Tourism), maka sudah jelas bahwa Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian khusus, selain untuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dapat dikembangkan untuk daerah kunjungan wisata Eco Marine Tourism yaitu konservasi Penyu dan Taman bawah laut. Pemanfaatan Pulau Berhala diarahkan kepada beberapa aspek :

  • Aspek Perikanan dan Kelautan
    • Dimana Pulau Berhala dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat berlindung dari ombak dan sebagai tempat memancing atau lokasi mencari ikan.
  • Aspek Pariwisata
  • Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).
  • Aspek Konservasi
  • Kawasan Pulau Berhala sangat berpotensi sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek.

Pemanfaatan Pulau Berhala

  • Aspek Perikanan dan Kelautan
    • Sebagai tempat berlindung dari ombak dan tempat memancing atau lokasi mencari ikan bagi nelayan.
  • Aspek Pariwisata
    • Sebagai tempat kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam)
  • Aspek Konservasi
    • Sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek

Permasalahan

  • Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan Kapal Motor yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 3 jam sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Belawan lama perjalanan ± 4 jam. Namun transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. Disamping itu juga disebabkan oleh pendangkalan di sekitar muara di Bagan Kuala maka kapal-kapal yang menuju ke perairan Selat Malaka yang melalui Muara Bagan Kuala sering mengalami hambatan, yakni terpacaknya perahu di sekitar muara.
  • Pada waktu-waktu tertentu gelombang laut di sekitar Selat Malaka yang menuju Pulau Berhala sangat tinggi, sehingga jika ingin pergi ke Pulau Berhala harus memperhitungkan musim angin di kawasan perairan tersebut.
  • Penduduk yang mendiami pulau tersebut tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari sifatnya sementara saja.
  • Regulasi yang mengatur mengenai keberadaan Pulau ini adalah Perpres No. 78 Tahun 2005 dan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan), namun dalam pelaksanaannya belum dinyatakan secara spesifik bagaimana bentuk pengelolaan pulau ini agar menjadi berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Rekomendasi
  • Nama Pulau Berhala tidak hanya terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai, Pulau Berhala juga terdapat di Propinsi Jambi bahkan ada juga di Negara Malaysia. Oleh karena itu perlu direkomendasikan bahwa Pulau Berhala yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai diberi nama Pulau Berhala Serdang Bedagai.
  • Dalam rangka mendukung pelaksanaan Perda No. 12 tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) maka dibutuhkan konsep pengelolaan Pulau Berhala yang ideal, yakni :
  • Konservasi Penyu Hijau dengan cara tidak mengganggu Habitat bertelurnya di sekitar Pulau Sokong Nenek.
  • Penangkaran Penyu dan Transplantasi karang
  • Pemasangan pelampung tanda batas kapal berlabuh sehingga tidak merusak terumbu karang
  • Pengembangan konsep wisata laut yang ramah lingkungan yang melibatkan stakeholders terkait
  • Pengaturan Tata guna air dan lahan
  • Daya dukung pulau
Dengan Rekomendasi ini diharapkan kondisi Pulau Berhala sebagai Kawasan Wisata Bahari yang berwawasan lingkungan tetap lestari.
► Leia mais...