DESKRIPSI SINGKAT PULAU BERHALA

Minggu, 16 Agustus 2009


PENDAHULUAN

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten baru di Propinsi Sumatera Utara hasil pemekaran Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induknya. Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dengan ibukotanya Sei Rampah secara geografis terletak pada koordinat 030 01‘ 12‘’ LU – 030 40‘ 48‘’ LU dan 980 45‘ 00‘’ BT – 990 18‘ 36‘’ BT. Secara administrasi Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada :

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan selat Malaka.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya Kabupaten Deli Serdang

Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat Pulau Berhala yang secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin tepatnya di Desa Bagan Kuala. Secara Geografis Pulau Berhala terletak pada koordinat 030 46‘ 38‘’ LU dan 990 30’ 03’’ BT di sebelah barat Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara sedangkan di sebelah timur berbatasan langsung dengan Semenanjung Malaysia. Jarak antara Pulau Berhala dengan Dermaga Desa Bagan Kuala (biasa disebut Dermaga TPI) adalah ± 22 Km sedangkan jarak antara Pulau Berhala dengan Pelabuhan Belawan ± 65 Km. Pulau Berhala diapit oleh 2 pulau kecil, yakni Pulau Sokong Nenek (pulau yang menyatu dengan pulau induk pada saat air surut dan memisah pada saat air pasang) yang terletak disebelah timur Pulau Berhala dan Pulau Sokong Siembang (Pulau yang berjarak ± 800 m sebelah barat Pulau Berhala). Di Pulau Berhala tidak terdapat penduduk (warga) yang menetap, yang ada hanya petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan. Setelah diadakan pengukuran dengan metode Tracking dengan alat GPS Luas Pulau Berhala (pulau induk) adalah ± 44,57 Ha, luas Pulau Sokong Nenek ± 0,5 Ha dan luas Pulau Sokong Siembang ± 1,5 Ha. Mengenai bentuk Pulau Berhala, ada beberapa intrepretasi dan asumsi mengenai bentuknya, tergantung dengan metode apa digunakan untuk melihat bentuk Pulau berhala tersebut. Berikut ini menggambarkan asumsi bentuk Pulau berhala dengan menggunakan metode hasil analisis Citra dan dengan metode Tracking dengan menggunakan alat GPS langsung di lapangan.

Gambar Peta Pulau Berhala (Hasil Analisis Citra)

Gambar Peta Pulau Berhala (Hasil Tracking dengan alat GPS)

Pulau Berhala dihiasi oleh berbagai macam tumbuhan dan didiami berbagai macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain. Pada awal dan akhir tahun pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan Penyu untuk bertelur. Pada saat-saat tertentu pula pulau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi. Panjang garis pantai Pulau Berhala ± 700 m dengan sebagian besar pantainya merupakan gugusan batu-batuan besar. Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu. Terumbu Karang yang ada di sekitar Pulau Berhala umumnya merupakan Terumbu Karang muda yang harus dilindungi. Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).

Di Pulau Sokong Siembang terdapat gua alami yang menembus bukit di pulau tersebut. Sebagian lubang dari gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet. Pulau Berhala dapat juga digunakan sebagai lokasi memancing. Ikan-ikan dengan ukuran besar banyak terdapat di perairan sekitar Pulau Berhala. Taman-taman bawah air Pulau Berhala juga banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish). Di Pulau Berhala terdapat Hutan Primer yang pohon-pohonnya sudah berumur sangat tua. Hutan tersebut merupakan penyangga ketersediaan air tawar di daerah ini. Mata air yang memancar dari akar-akar pohon dan bebatuan sangat bersih dan jernih dengan kualitas yang sangat baik. Banyak Nelayan yang berlayar di sekitar Selat Malaka yang selalu singgah di Pulau ini untuk mengambil persediaan air tawar. Akan tetapi status Hutan yang ada di Pulau Berhala ini belum jelas apakah dikategorikan sebagai Hutan Lindung atau tidak. Namun di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Ecomarine Tourism), yang berarti merupakan bagian dari Kawasan Budidaya.

SECARA GEOGRAFIS

  • Luas Pulau Induk : + 44,75 Ha
  • Luas Pulau Sokong Nenek: + 0,5 Ha
  • Luas Pulau Sokong Siembang: + 1,5 Ha
  • Terletak Diposisi : 030 46’ 38” Lintang Utara dan 990 30’ 03” Bujur Timur
  • Panjang Garis Pantai: + 700 m
  • Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara di sebelah Barat dan Semenanjung Malaysia di sebelah Timur

POTENSI

  • Memiliki macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain serta merupakan tempat persinggahan Penyu untuk bertelur pada akhir tahun dan menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi pada saat-saat tertentu
  • Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu
  • Memiliki Terumbu Karang yang umumnya merupakan Terumbu Karang muda
  • Terdapatnya gua alami yang menembus bukit di Di Pulau Sokong Siembang yang sebagian lubangnya tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet.
  • Memilik taman bawah air yang banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish).

Program Dan Kegiatan yang Telah Dilaksanakan Pada Tahun 2006 dan 2007

Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 adalah berupa pembangunan 1 (satu) unit Pos Jaga untuk Petugas Keamanan Laut (KAMLA) yang sumber dananya adalah APBD Kabupaten Serdang Bedagai TA 2006. Sedangkan pada tahun 2007 mendapat alokasi dana sebesar Rp. 1.912.250.000,- yang bersumber dari dana APBN melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang Program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :

  • Program Penyediaan Air Minum
    • Pembangunan Reservoar (Bak penampung air) 1 paket
    • Penyediaan air bersih melalui penyediaan Jaringan perpipaan 1 paket
    • Pengadaan Mesin Pembangkit Listrik menggunakan Tenaga Matahari (Solar Shell) 1 paket
  • Program Pengembangan Permukiman
    • Penyusunan RDTRK Pulau Berhala 1 paket
    • Pembangunan Strager 1 unit
    • Pembangunan jalan lingkungan 1 paket
    • Pembuatan Hand Rail tangga 1 paket
    • Renovasi Lantai Anak Tangga 1 paket

Rencana Pengembangan Pulau Berhala

Sesuai Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 yang baru saja disahkan menjadi Perda disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Eco Marine Tourism), maka sudah jelas bahwa Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian khusus, selain untuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dapat dikembangkan untuk daerah kunjungan wisata Eco Marine Tourism yaitu konservasi Penyu dan Taman bawah laut. Pemanfaatan Pulau Berhala diarahkan kepada beberapa aspek :

  • Aspek Perikanan dan Kelautan
    • Dimana Pulau Berhala dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat berlindung dari ombak dan sebagai tempat memancing atau lokasi mencari ikan.
  • Aspek Pariwisata
  • Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).
  • Aspek Konservasi
  • Kawasan Pulau Berhala sangat berpotensi sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek.

Pemanfaatan Pulau Berhala

  • Aspek Perikanan dan Kelautan
    • Sebagai tempat berlindung dari ombak dan tempat memancing atau lokasi mencari ikan bagi nelayan.
  • Aspek Pariwisata
    • Sebagai tempat kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam)
  • Aspek Konservasi
    • Sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek

Permasalahan

  • Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan Kapal Motor yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 3 jam sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Belawan lama perjalanan ± 4 jam. Namun transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. Disamping itu juga disebabkan oleh pendangkalan di sekitar muara di Bagan Kuala maka kapal-kapal yang menuju ke perairan Selat Malaka yang melalui Muara Bagan Kuala sering mengalami hambatan, yakni terpacaknya perahu di sekitar muara.
  • Pada waktu-waktu tertentu gelombang laut di sekitar Selat Malaka yang menuju Pulau Berhala sangat tinggi, sehingga jika ingin pergi ke Pulau Berhala harus memperhitungkan musim angin di kawasan perairan tersebut.
  • Penduduk yang mendiami pulau tersebut tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari sifatnya sementara saja.
  • Regulasi yang mengatur mengenai keberadaan Pulau ini adalah Perpres No. 78 Tahun 2005 dan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan), namun dalam pelaksanaannya belum dinyatakan secara spesifik bagaimana bentuk pengelolaan pulau ini agar menjadi berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Rekomendasi
  • Nama Pulau Berhala tidak hanya terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai, Pulau Berhala juga terdapat di Propinsi Jambi bahkan ada juga di Negara Malaysia. Oleh karena itu perlu direkomendasikan bahwa Pulau Berhala yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai diberi nama Pulau Berhala Serdang Bedagai.
  • Dalam rangka mendukung pelaksanaan Perda No. 12 tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) maka dibutuhkan konsep pengelolaan Pulau Berhala yang ideal, yakni :
  • Konservasi Penyu Hijau dengan cara tidak mengganggu Habitat bertelurnya di sekitar Pulau Sokong Nenek.
  • Penangkaran Penyu dan Transplantasi karang
  • Pemasangan pelampung tanda batas kapal berlabuh sehingga tidak merusak terumbu karang
  • Pengembangan konsep wisata laut yang ramah lingkungan yang melibatkan stakeholders terkait
  • Pengaturan Tata guna air dan lahan
  • Daya dukung pulau
Dengan Rekomendasi ini diharapkan kondisi Pulau Berhala sebagai Kawasan Wisata Bahari yang berwawasan lingkungan tetap lestari.